FF KPOP Who You
Tittle : Who You
Author : Young Jae
Cast: Kriss, Young Jae, Sehun, Chanyeol , D.O,Eunji, Youngmin, Chanhee, Leehii
Genre: sad, Romance
Desclaimer : annyeonnghasey, Tao-tao blog kembali dengan epepnya. yah.. ff ini termasuk lanjutan dari That XX. tapi dalam beda jdul. maaf jika typo bertebaran dimana ;mana. harap maklum yak.oh ya ini lagi part satu. tunggu kelanjutanya yak. yang udah baca mohon, tingg
Author : Young Jae
Cast: Kriss, Young Jae, Sehun, Chanyeol , D.O,Eunji, Youngmin, Chanhee, Leehii
Genre: sad, Romance
Desclaimer : annyeonnghasey, Tao-tao blog kembali dengan epepnya. yah.. ff ini termasuk lanjutan dari That XX. tapi dalam beda jdul. maaf jika typo bertebaran dimana ;mana. harap maklum yak.oh ya ini lagi part satu. tunggu kelanjutanya yak. yang udah baca mohon, tingg
sc Google |
Who
You
Baby,
I love You
I
say This but, i don’t feel good at all
I
Want You, i need you, I sing, but i don’t know why i feel bad
WHO
YOU?
Melupakan
seseorang tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Apalagi jika kau pernah
menjadi bagian hidup dari orang itu. Perpisahan tak sengaja. Bah.. memang tak
sengaja. Tak ada niat sedikitpun untuk mengucapka kata terlarang itu. Entahlah...
saat itu aku benar – benar dilingkupi emosi. Ah... andai aku dapat mengulangnya
kembali. Tak peduli ia berselingkuh di belakangku, aku tak akan pernah
mengucapkan kata perpisahan itu. Mungkin kalian bingung kenapa aku mau merendah
seperti itu. Ya... hanya karena aku tak ingin kehilanganya.
“
Bisakah kau menyanyikan lagu itu sekali lagi chagi?” kata seorang yeoja
berambut pirang kepada namja yang duduk di sebelahnya. Rupanya mereka sedang
menikmati langit sore dengan saling bercengkerama. Menanggapi permintaan
kekasihnya, si namja mengulang lagi yang tadi dinyanyikanya. Sembari menikmati
alunan lagu yang dinyanyikan kekasihnya, yeoja itu menyadarkan kepalanya ke
bahu kekasihnya dan mulai memejamkan mata.
Biasanya,
aku akan tertawa melihat dua orang yang sedang memadu kasih. Namun, tidak untuk
kali ini. Bagiku, hal yang mereka lakukan itu adalah hal yang sangat memuakan. Ingin
rasanya aku menonjok serta mencabik – cabik wajah dua orang itu. Namun, aku
sadar. Hal tersebut tak mungkin aku lakukan di tengah-tengah kerumunan seperti
ini. Bisa-bisa aku diseret paksa ke kantor polisi, atas tuduhan penyerangan
tanpa sebab.
“
Heya... kau melamun lagi.” Teriak seseorang di telingaku. Aku mendongak ku
dapati seorang yeoja dengan wajah sumringah, berdiri di belakang punggungku. Tanpa
dipersilakan, ia segera menyingkirkan tas dan mengenyakan dirinya di sampingku.
Dasar, Eunji, tak pernah lelah ia membuat jantungku hampir lepas dari
singgasananya.
“
Apa hanya itu, kerjaanmu eh? Mengejutkan orang ?” tanyaku dengan wajah
cemberut.
“
kau kesal kan?” Tanyanya penuh selidik.
“
apa maksutmu?”
“ itu.” Eunji menunjuk kedua pasangan yang telah aku ceritakan tadi. Ya.. memang kedua pasangan itulah yang membuatku kesal. Kriss dan Leehii. Bagaimana tidak, dengan santainya ia menonjolkan kemesraanya bersama Leehi di depan mataku. Setelah perpisahan yang disengaja itu, ternyata hubungan Kriss dan Leehi tetap berlanjut. Bahkan kini mereka terlihat semakin mesra. Hal itu sangat membuatku ingin loncat dari namsan tower.
“ itu.” Eunji menunjuk kedua pasangan yang telah aku ceritakan tadi. Ya.. memang kedua pasangan itulah yang membuatku kesal. Kriss dan Leehii. Bagaimana tidak, dengan santainya ia menonjolkan kemesraanya bersama Leehi di depan mataku. Setelah perpisahan yang disengaja itu, ternyata hubungan Kriss dan Leehi tetap berlanjut. Bahkan kini mereka terlihat semakin mesra. Hal itu sangat membuatku ingin loncat dari namsan tower.
“
sudahlah, apa kau akan tetap membuat luka itu terus menganga? Tak ada niat
untuk menutupnya kah?”
“
mungkinkah aku menutup lubang ini? saat seharusnya si penawarnya malah menjadi
sembilu?” ujarku sambil menunduk.
“
kau akan menemukan penutup atas luka itu. Yakinlah, tak hanya ada satu penawar
di dunia ini.”
“
yah, kau benar.Namun, rasa ini tak pernah hilang. Kau tahu, bahkan semakin
menjadi. Aku masih mencintainya. Aku membutuhkan dekapan hangatnya , aku
merindukanya. Nomu nomu geuriwo.arro?”
“
arra. Kau akan menemukanya kembali, sentuhan itu, dekapan itu. Walau dalam orang
yang berbeda.” Eunji tersenyum. Senyum seorang kawan, seakan meluruhkan
bebanku. Aku sudah tak sanggup menahan air mata yang sudah berbesakan. Dan
mereka tumpah. Mengalir anggun, membentuk kucuran ringan di sepanjang pipi ku. Namun,
aku tertawa. Inilah air mata haru.
“ kau , tahu rasanya kan?” tanyaku
“ tentu, kau tak ingat perlakuan Youngmin terhadapku? Bahkan aku sampai menegak 5 botol soju dalam semalam. Aku tahu, semua memang menyakitkan. Kau bukan yeoja yang lemah. “
“ tentu, kau tak ingat perlakuan Youngmin terhadapku? Bahkan aku sampai menegak 5 botol soju dalam semalam. Aku tahu, semua memang menyakitkan. Kau bukan yeoja yang lemah. “
“
haha, baiklah. Gomawo.”
“
haha, gwenchana. ayo kita tendang mereka.” Kata Eunji bersemangat bola matanya
menatap sinis Kriss dan Eunji yang sedang kini, berciuman.
“
bagaimana?”
“
ayolah.” Eunji lalu menarikku. Serta merta, ku menyambar tas dan pergi
mengikuti Eunji. Kami berjalan perlahan, menuju tempat Kriss. Beberapa langkah,
sebelum sampai, ia mengeluarkan parfum dari tasnya. Dan tiba-tiba saja ia
berkata tak jelas.
“
Young Jae. Lihatlah, Chanhee bau saja memberiku parfum ini. ia bilang, kau
dapat membuat namja jatuh hati hanya dengan sekali semprot.” Eunji berkata
keras – keras, sembari mengedip-edipkan matanya ke arahku.
“ benarkah? Baiklah, aku akan mencobanya. Siapa
tahu, aku bisa membuat Sehun tertarik dan jatuh hati padaku.” Aku mulai
mengikuti alur percakapanya. Walaupun ku belum tahu pasti, apa yang akan eunji
lakukan dengan parfum itu. Bagaimana mungkin ia menendang Kriss dan Leehi
dengan parfum. Anak itu benar- benar di laur dugaan.
Kelihatanya,
Kriss dan Leehi merasa terusik dengan suara Eunji. Terbukti, dengan segera
mereka melepaskan kedua bibir mereka yang sebelumnya saling bertautan. Dengan
bunyi, clups keras, bibir mereka tak lagi menyatu. Uuh.. menjijikan. Mereka
lalu memandang kami yang berjalan dengan santai. Bah.. santai bagaimana, aku ingin
muntah rasanya saat itu.
Sampai
di depan Kriss, Eunji mendadak berhenti. Aku mencoba mendorngnya, namun ia tak
berkutik. Ia malah memberiku pandangan ikuti
saja permainan ini,
“
cobalah.” Ia lalu bersiap menyemprotkan parfum itu ke tubuhku. Sebenarnya,
alih- alih menyemprotkan parfum itu ke tubuhku, Eunji berniat mengarahkanya ke
wajah Leehi. Namun, karena terkejut, sebelum parfum itu keluar dari wadahnya,
aku telah menampar botol parfum itu. Sehingga, botol itu meluncur anggun ke
pangkuan Leehi dan mengalirkan cairan wangi itu dari wadahnya. Aku terkesiap. Malu
rasanya, bagaimana mungkin aku melakukan hal sebodoh itu di depan Kriss. Pasti
ia akan semakin membenciku.
Aku
melihat wajah Leehi merah padam. Sebelum ia sempat melontarkan sumpah
serapahnya, Kriss segera menariknya pergi. Jadi, ia hanya sempat memelototiku. Sejenak
Leehi terlihat ingin membantah, namun ia malah mengikuti Kriss dan meninggalkan
aku yang mematung.
“
apa ini yang kau maksud menendang?” aku bertanya, sembari menatap Eunji.
“ kau marah?” aku melihat raut takut di wajah
Eunji.
“
entah.” Aku menjawab demikian karena aku benar – benar tidak tahu apa yang
kurasakan saat ini. marah, mungkin. Malu, jelas.
“paling
tidak, kita berhasil mengerjainya. Ya kan?” tanya Eunji hati-hati.
“
mungkin. Tapi...”
“
anggap saja parfum tadi adalah kemarahanmu, dan kau berhasil menumpahkanya
tepat di depan mereka.” Eunji mencoba menghiburku.
“
kau benar. ayo pergi,” lalu kami berjalan meninggalkan sisa- sisa genagan
cairan yang menyemburkan bau wangi itu.
***
Congratulations,
you already are meeting someone new
I hope
it works out
If you
happy, that’s all i want
But i
keep getting angry
Baby,
WHO YOU?
Menjelang malam minggu, aku,
kyungsoo, sehun, Chanyeol dan Eunji akan berkumpul. Biasanya kami akan
menghabiskan semalam dengan membahas topik- topik tak penting di temani
berbotol- botol soju. Namun, tak disangka, Chanyeol mengundang Leehi dalam
pertemuan kali ini.
“ mwo? Neo micheoseo? Bagaimana kau mengundang Leehi. Aigoo.” aku
banting gelas berisi soju yang baru saja ku teguk.
“ mian, aku hanya ingin
mengundangnya saja.”
“ sudahlah Young Jae, kau tinggal
abaikan saja mereka.” Kata Sehun. Ia menatapku prihatin. Hey.. hentikan, aku
tak mau dipandangi begitu. Apakah mereka pikir aku semenyedihkan ini tanpa
Kriss? Jika Kriss bahagia, aku pun mencoba untuk tersenyum.
“ lihat mereka datang.” Teriak
Kyungsoo. Ia menunjuk dua orang yang
datang bersisihan. Tangan Kriss menyibak tenda kedai soju. Di sebelahnya, tentu
saja Leehii, dengan wajah kumbangnya, ia tersenyum dan berdadah ke arah kami. Segera
aku mengalihkan diri dengan menuang soju ke gelas Sehun. Aku mendongak ke arah
Sehun. Ia bahkan tak membalas lambaian tangan Leehii. Ia malah memandang
tanganku yang menuangkan soju ke gelasnya sambil menyilangkan tangan.
Dengan bunyi keriut kecil. Kriss dan
Leehii duduk. Aku menoleh, dan ku dapati
Kriss duduk di sebelahku.
“ Annyeong.” Kataku
tergagap.
Kriss diam. Ia malah
menuangkan soju ke gelas Leehi. Okelah,
jika itu yang kau suka. Berbahagialah sayang. Kataku dalam hati. Aku tersenyum.
“ konbe.” Kami bersama-sama
bersulang sebelum menegak soju yang membuat tenggorokan ini terbakar. Dan yang
lebih membuatku mendidih adalah, saat Leehi tiba tiba mengalungkan tanganya ke
leher Kriss dan mulai mengecup bibir Kriss. Lalu Kriss melayangkan pandangan
sekilas padaku, sebelum membalas kecupan di bibir Leehii.
Melihat adegan itu, tanganku
gemetar. Aku bisa merasakan telingaku berdenging. Tanpa sengaja, aku menyampar
gelas di sebelahku, sehingga isinya tumpah.
“ mi..mian.” aku
mencoba tersenyum. Tiba-tiba , hp ku berdering. Menandakan ada satu pesan di
akun Kakaotalkku.
Kau
baik-baik saja?
Aku mendongak,
melihat orang yang mengirimiku pesan tersebut. Sehun. Ia memandangku penuh
tanda tanya.
Iya, sangat baik
Aku lalu
melempar senyuman ke arah Sehun.
***
Kepalaku
berat sekali. Aku mencoba bangun. Pandanganku nanar. Rupanya mereka sama
telernya denganku. Aku melihat Kriss dan Leehi tidur dengan wajah saling
bertatapan. Di seberang meja, Eunji dan Kyungsoo menyandarkan diri di bangku. Aku
curiga, mereka berpegangan tangan di bawah. Chanyeol, oh, aku ingat, dia pamit
pulang tadi.
Dan hanya satu orang yang masih
telihat waras di tengah – tengah suasana ini. Sehun, dengan santai ia
mengotak-atik hpnya. Ia lalu memandangku.
“ Annyeong.” Aku kembali menegak
satu gelas soju dan membantingya dengan kasar, sehingga menimbulkan dentingan
keras. Aku tersenyum tak jelas kepada Sehun. Ku rasa, aku mabuk berat malam
ini. mungkin karena emosi. Tak ayal Eunji sanggup menghabiskan lima botol soju
dalam semalam. Eunji salah,aku bukan yeoja yang kuat. Buktinya, aku pun
melampiaskan amarahku dengan soju, dan menjelma menjadi orang gila dadakan. Sekali
lagi, aku menegak soju, bahkan kali ini langsung dari botolnya. Rasa puas
menjalari tubuhku.
“
sekya.” Aku mendesis lirih seraya menatap Leehii. Lalu aku tertawa. Puas. Saat
aku akan kembali meletakan kepalaku, ada tangan yang menarikku. Aku menurut dan
mengikuti orang itu. Ia lalu mendudukan ku di bangku dekat kedai. Dan ia
berjongkok di depanku.
“
Kau sakit kan? Aku tahu, kau terluka. Tapi aku juga tahu bahwa kau kuat”
aku tahu, itu
suara Sehun. Bukan berarti saat mabuk, aku tak dapat mengenali suara teman.
“ haha. Wae? Apa peduliku. Kriss
sudah bahagia. Aku juga harus bahagia. “ aku menjawab asal lalu menunduk
lunglai.
Sehun mengusap
kepalaku dan menyibakan rambut di keningku. “ kau marah. Aku tahu. Sulit bagimu
untuk melupakanya.”
“ haha. Kau tahu
apa Sehun-ssi?” Mendadak aku merasakan kemarahan menjalari tubuhku. “ ya, aku
memang marah, aku muak dengan semuanya. Bahkan aku muak denganmu saat ini. kau
menganggapku wanita lemah heh?” aku mendorong pundak Sehun.
“ tidak. Kau
kuat. Bahkan seharusnya kau lempar saja tadi botol soju ke arah mereka. Tapi
kau tak melakukanya. Karena kau kuat.” Ia memandangku dalam-dalam.
Aku menangis,
angin sepoi-sepoi menyentil leherku, membuat bergidik.
“ tidak, kau
salah. Aku berusaha bahagia, aku ingin tersenyum melihat Kriss bahagia. Itu
semua yang aku inginkan. Tapi aku marah. Ya.. aku marah, aku muak dengan
keinginanku untuk melihatnya bahagia bersama orang lain..” mataku perih dan
panas. Namun, aku merasa sedikit tenang, karena Sehun mengelus pundaku lembut
“Apakah mereka
bercanda di depanku Sehun ssi? Berpelukan, berciuman, di depan mataku. Apakah
ini hanya lelucon? Cukup.. hentikan mereka Sehun . jebal.” Aku memandang Sehun
penuh harap, dan masih dalam keadaan mabuk.
“ tidak, aku tak bisa. Menghentikan mereka.”
“ wae? “ tanyaku
tersedu-sedu
“ aku tak bisa membiarkan Kriss yang kembali
padamu. Karena aku yang akan menjadi penggantinya. Biasakah aku menjadi
penawarmu YoungJae-ya?” Sehun berkata seraya meremas bahuku. Aku memandangnya,
ku lihat wajahnya bersinar di bawah sinar bulan yan temaram. Aku kemudian
menghapus sisa-sisa air mata. Dengan tangan yang kebas, aku menyentuh kedua
pipinya. Mengangkatnya perlahan, meletakanya tepat di depan wajahku. Ku
pandangi wajahnya lama, mata kami bertemu. Jika tidak dalam keadaan mabuk, aku
tak akan melakukan hal ini. namun, kini aku tak sadar. Suasana hatiku berubah
begitu cepat. Rasa kesal,marah dan emosi tiba-tiba sirna. Aku merasakan
kehangatan menjalari tubuhku. Aku tersenyum, dan Sehun membalasnya. Perlahan,
ku dekatkan wajahku ke wajahnya. Tinggal beberapa cm lagi, sebelum bibir kami
bertemu. Aku bisa menghitung bulu mata yang tertata rapi di pelupuk matanya. Wajah
kami semakin dekat. Sebenarnya, tak ada niat ku untuk menciumnya, aku hanya
ingin memandang wajahnya dari jarak yang sangat dekat. aku tersenyum, sebelum
hendak ku lepaskan kedua tanganku yang masih
menempel dipipinya. Kemudian aku memundurkan wajah dan melepaskan kedua
tanganku dari pipinya.Aku rasakan tangan sehun menyambar kedua pipiku dan
kembali mengangkatnya hingga kembali sejajar di depan wajahnya.
“ha?” aku
mendongak
Tanpa di aba-aba
Sehun segera memajukan wajahnya hingga bibir kami bertemu. Kontan, aku segera
memejamkan mata Sebelumnya, samar aku mendengar desahan
“ YoungJae.
Saranghae.” Sebelum aku hanyut dalam kesyahduan yang membungkam.
***
Who
You
Baby,
I love You
I
say This but, i don’t feel good at all
I
Want You, i need you, I sing, but i don’t know why i feel bad
WHO
YOU?
Melupakan
seseorang tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Apalagi jika kau pernah
menjadi bagian hidup dari orang itu. Perpisahan tak sengaja. Bah.. memang tak
sengaja. Tak ada niat sedikitpun untuk mengucapka kata terlarang itu. Entahlah...
saat itu aku benar – benar dilingkupi emosi. Ah... andai aku dapat mengulangnya
kembali. Tak peduli ia berselingkuh di belakangku, aku tak akan pernah
mengucapkan kata perpisahan itu. Mungkin kalian bingung kenapa aku mau merendah
seperti itu. Ya... hanya karena aku tak ingin kehilanganya.
“
Bisakah kau menyanyikan lagu itu sekali lagi chagi?” kata seorang yeoja
berambut pirang kepada namja yang duduk di sebelahnya. Rupanya mereka sedang
menikmati langit sore dengan saling bercengkerama. Menanggapi permintaan
kekasihnya, si namja mengulang lagi yang tadi dinyanyikanya. Sembari menikmati
alunan lagu yang dinyanyikan kekasihnya, yeoja itu menyadarkan kepalanya ke
bahu kekasihnya dan mulai memejamkan mata.
Biasanya,
aku akan tertawa melihat dua orang yang sedang memadu kasih. Namun, tidak untuk
kali ini. Bagiku, hal yang mereka lakukan itu adalah hal yang sangat memuakan. Ingin
rasanya aku menonjok serta mencabik – cabik wajah dua orang itu. Namun, aku
sadar. Hal tersebut tak mungkin aku lakukan di tengah-tengah kerumunan seperti
ini. Bisa-bisa aku diseret paksa ke kantor polisi, atas tuduhan penyerangan
tanpa sebab.
“
Heya... kau melamun lagi.” Teriak seseorang di telingaku. Aku mendongak ku
dapati seorang yeoja dengan wajah sumringah, berdiri di belakang punggungku. Tanpa
dipersilakan, ia segera menyingkirkan tas dan mengenyakan dirinya di sampingku.
Dasar, Eunji, tak pernah lelah ia membuat jantungku hampir lepas dari
singgasananya.
“
Apa hanya itu, kerjaanmu eh? Mengejutkan orang ?” tanyaku dengan wajah
cemberut.
“
kau kesal kan?” Tanyanya penuh selidik.
“
apa maksutmu?”
“ itu.” Eunji menunjuk kedua pasangan yang telah aku ceritakan tadi. Ya.. memang kedua pasangan itulah yang membuatku kesal. Kriss dan Leehii. Bagaimana tidak, dengan santainya ia menonjolkan kemesraanya bersama Leehi di depan mataku. Setelah perpisahan yang disengaja itu, ternyata hubungan Kriss dan Leehi tetap berlanjut. Bahkan kini mereka terlihat semakin mesra. Hal itu sangat membuatku ingin loncat dari namsan tower.
“ itu.” Eunji menunjuk kedua pasangan yang telah aku ceritakan tadi. Ya.. memang kedua pasangan itulah yang membuatku kesal. Kriss dan Leehii. Bagaimana tidak, dengan santainya ia menonjolkan kemesraanya bersama Leehi di depan mataku. Setelah perpisahan yang disengaja itu, ternyata hubungan Kriss dan Leehi tetap berlanjut. Bahkan kini mereka terlihat semakin mesra. Hal itu sangat membuatku ingin loncat dari namsan tower.
“
sudahlah, apa kau akan tetap membuat luka itu terus menganga? Tak ada niat
untuk menutupnya kah?”
“
mungkinkah aku menutup lubang ini? saat seharusnya si penawarnya malah menjadi
sembilu?” ujarku sambil menunduk.
“
kau akan menemukan penutup atas luka itu. Yakinlah, tak hanya ada satu penawar
di dunia ini.”
“
yah, kau benar.Namun, rasa ini tak pernah hilang. Kau tahu, bahkan semakin
menjadi. Aku masih mencintainya. Aku membutuhkan dekapan hangatnya , aku
merindukanya. Nomu nomu geuriwo.arro?”
“
arra. Kau akan menemukanya kembali, sentuhan itu, dekapan itu. Walau dalam orang
yang berbeda.” Eunji tersenyum. Senyum seorang kawan, seakan meluruhkan
bebanku. Aku sudah tak sanggup menahan air mata yang sudah berbesakan. Dan
mereka tumpah. Mengalir anggun, membentuk kucuran ringan di sepanjang pipi ku. Namun,
aku tertawa. Inilah air mata haru.
“ kau , tahu rasanya kan?” tanyaku
“ tentu, kau tak ingat perlakuan Youngmin terhadapku? Bahkan aku sampai menegak 5 botol soju dalam semalam. Aku tahu, semua memang menyakitkan. Kau bukan yeoja yang lemah. “
“ tentu, kau tak ingat perlakuan Youngmin terhadapku? Bahkan aku sampai menegak 5 botol soju dalam semalam. Aku tahu, semua memang menyakitkan. Kau bukan yeoja yang lemah. “
“
haha, baiklah. Gomawo.”
“
haha, gwenchana. ayo kita tendang mereka.” Kata Eunji bersemangat bola matanya
menatap sinis Kriss dan Eunji yang sedang kini, berciuman.
“
bagaimana?”
“
ayolah.” Eunji lalu menarikku. Serta merta, ku menyambar tas dan pergi
mengikuti Eunji. Kami berjalan perlahan, menuju tempat Kriss. Beberapa langkah,
sebelum sampai, ia mengeluarkan parfum dari tasnya. Dan tiba-tiba saja ia
berkata tak jelas.
“
Young Jae. Lihatlah, Chanhee bau saja memberiku parfum ini. ia bilang, kau
dapat membuat namja jatuh hati hanya dengan sekali semprot.” Eunji berkata
keras – keras, sembari mengedip-edipkan matanya ke arahku.
“ benarkah? Baiklah, aku akan mencobanya. Siapa
tahu, aku bisa membuat Sehun tertarik dan jatuh hati padaku.” Aku mulai
mengikuti alur percakapanya. Walaupun ku belum tahu pasti, apa yang akan eunji
lakukan dengan parfum itu. Bagaimana mungkin ia menendang Kriss dan Leehi
dengan parfum. Anak itu benar- benar di laur dugaan.
Kelihatanya,
Kriss dan Leehi merasa terusik dengan suara Eunji. Terbukti, dengan segera
mereka melepaskan kedua bibir mereka yang sebelumnya saling bertautan. Dengan
bunyi, clups keras, bibir mereka tak lagi menyatu. Uuh.. menjijikan. Mereka
lalu memandang kami yang berjalan dengan santai. Bah.. santai bagaimana, aku ingin
muntah rasanya saat itu.
Sampai
di depan Kriss, Eunji mendadak berhenti. Aku mencoba mendorngnya, namun ia tak
berkutik. Ia malah memberiku pandangan ikuti
saja permainan ini,
“
cobalah.” Ia lalu bersiap menyemprotkan parfum itu ke tubuhku. Sebenarnya,
alih- alih menyemprotkan parfum itu ke tubuhku, Eunji berniat mengarahkanya ke
wajah Leehi. Namun, karena terkejut, sebelum parfum itu keluar dari wadahnya,
aku telah menampar botol parfum itu. Sehingga, botol itu meluncur anggun ke
pangkuan Leehi dan mengalirkan cairan wangi itu dari wadahnya. Aku terkesiap. Malu
rasanya, bagaimana mungkin aku melakukan hal sebodoh itu di depan Kriss. Pasti
ia akan semakin membenciku.
Aku
melihat wajah Leehi merah padam. Sebelum ia sempat melontarkan sumpah
serapahnya, Kriss segera menariknya pergi. Jadi, ia hanya sempat memelototiku. Sejenak
Leehi terlihat ingin membantah, namun ia malah mengikuti Kriss dan meninggalkan
aku yang mematung.
“
apa ini yang kau maksud menendang?” aku bertanya, sembari menatap Eunji.
“ kau marah?” aku melihat raut takut di wajah
Eunji.
“
entah.” Aku menjawab demikian karena aku benar – benar tidak tahu apa yang
kurasakan saat ini. marah, mungkin. Malu, jelas.
“paling
tidak, kita berhasil mengerjainya. Ya kan?” tanya Eunji hati-hati.
“
mungkin. Tapi...”
“
anggap saja parfum tadi adalah kemarahanmu, dan kau berhasil menumpahkanya
tepat di depan mereka.” Eunji mencoba menghiburku.
“
kau benar. ayo pergi,” lalu kami berjalan meninggalkan sisa- sisa genagan
cairan yang menyemburkan bau wangi itu.
***
Congratulations,
you already are meeting someone new
I hope
it works out
If you
happy, that’s all i want
But i
keep getting angry
Baby,
WHO YOU?
Menjelang malam minggu, aku,
kyungsoo, sehun, Chanyeol dan Eunji akan berkumpul. Biasanya kami akan
menghabiskan semalam dengan membahas topik- topik tak penting di temani
berbotol- botol soju. Namun, tak disangka, Chanyeol mengundang Leehi dalam
pertemuan kali ini.
“ mwo? Neo micheoseo? Bagaimana kau mengundang Leehi. Aigoo.” aku
banting gelas berisi soju yang baru saja ku teguk.
“ mian, aku hanya ingin
mengundangnya saja.”
“ sudahlah Young Jae, kau tinggal
abaikan saja mereka.” Kata Sehun. Ia menatapku prihatin. Hey.. hentikan, aku
tak mau dipandangi begitu. Apakah mereka pikir aku semenyedihkan ini tanpa
Kriss? Jika Kriss bahagia, aku pun mencoba untuk tersenyum.
“ lihat mereka datang.” Teriak
Kyungsoo. Ia menunjuk dua orang yang
datang bersisihan. Tangan Kriss menyibak tenda kedai soju. Di sebelahnya, tentu
saja Leehii, dengan wajah kumbangnya, ia tersenyum dan berdadah ke arah kami. Segera
aku mengalihkan diri dengan menuang soju ke gelas Sehun. Aku mendongak ke arah
Sehun. Ia bahkan tak membalas lambaian tangan Leehii. Ia malah memandang
tanganku yang menuangkan soju ke gelasnya sambil menyilangkan tangan.
Dengan bunyi keriut kecil. Kriss dan
Leehii duduk. Aku menoleh, dan ku dapati
Kriss duduk di sebelahku.
“ Annyeong.” Kataku
tergagap.
Kriss diam. Ia malah
menuangkan soju ke gelas Leehi. Okelah,
jika itu yang kau suka. Berbahagialah sayang. Kataku dalam hati. Aku tersenyum.
“ konbe.” Kami bersama-sama
bersulang sebelum menegak soju yang membuat tenggorokan ini terbakar. Dan yang
lebih membuatku mendidih adalah, saat Leehi tiba tiba mengalungkan tanganya ke
leher Kriss dan mulai mengecup bibir Kriss. Lalu Kriss melayangkan pandangan
sekilas padaku, sebelum membalas kecupan di bibir Leehii.
Melihat adegan itu, tanganku
gemetar. Aku bisa merasakan telingaku berdenging. Tanpa sengaja, aku menyampar
gelas di sebelahku, sehingga isinya tumpah.
“ mi..mian.” aku
mencoba tersenyum. Tiba-tiba , hp ku berdering. Menandakan ada satu pesan di
akun Kakaotalkku.
Kau
baik-baik saja?
Aku mendongak,
melihat orang yang mengirimiku pesan tersebut. Sehun. Ia memandangku penuh
tanda tanya.
Iya, sangat baik
Aku lalu
melempar senyuman ke arah Sehun.
***
Kepalaku
berat sekali. Aku mencoba bangun. Pandanganku nanar. Rupanya mereka sama
telernya denganku. Aku melihat Kriss dan Leehi tidur dengan wajah saling
bertatapan. Di seberang meja, Eunji dan Kyungsoo menyandarkan diri di bangku. Aku
curiga, mereka berpegangan tangan di bawah. Chanyeol, oh, aku ingat, dia pamit
pulang tadi.
Dan hanya satu orang yang masih
telihat waras di tengah – tengah suasana ini. Sehun, dengan santai ia
mengotak-atik hpnya. Ia lalu memandangku.
“ Annyeong.” Aku kembali menegak
satu gelas soju dan membantingya dengan kasar, sehingga menimbulkan dentingan
keras. Aku tersenyum tak jelas kepada Sehun. Ku rasa, aku mabuk berat malam
ini. mungkin karena emosi. Tak ayal Eunji sanggup menghabiskan lima botol soju
dalam semalam. Eunji salah,aku bukan yeoja yang kuat. Buktinya, aku pun
melampiaskan amarahku dengan soju, dan menjelma menjadi orang gila dadakan. Sekali
lagi, aku menegak soju, bahkan kali ini langsung dari botolnya. Rasa puas
menjalari tubuhku.
“
sekya.” Aku mendesis lirih seraya menatap Leehii. Lalu aku tertawa. Puas. Saat
aku akan kembali meletakan kepalaku, ada tangan yang menarikku. Aku menurut dan
mengikuti orang itu. Ia lalu mendudukan ku di bangku dekat kedai. Dan ia
berjongkok di depanku.
“
Kau sakit kan? Aku tahu, kau terluka. Tapi aku juga tahu bahwa kau kuat”
aku tahu, itu
suara Sehun. Bukan berarti saat mabuk, aku tak dapat mengenali suara teman.
“ haha. Wae? Apa peduliku. Kriss
sudah bahagia. Aku juga harus bahagia. “ aku menjawab asal lalu menunduk
lunglai.
Sehun mengusap
kepalaku dan menyibakan rambut di keningku. “ kau marah. Aku tahu. Sulit bagimu
untuk melupakanya.”
“ haha. Kau tahu
apa Sehun-ssi?” Mendadak aku merasakan kemarahan menjalari tubuhku. “ ya, aku
memang marah, aku muak dengan semuanya. Bahkan aku muak denganmu saat ini. kau
menganggapku wanita lemah heh?” aku mendorong pundak Sehun.
“ tidak. Kau
kuat. Bahkan seharusnya kau lempar saja tadi botol soju ke arah mereka. Tapi
kau tak melakukanya. Karena kau kuat.” Ia memandangku dalam-dalam.
Aku menangis,
angin sepoi-sepoi menyentil leherku, membuat bergidik.
“ tidak, kau
salah. Aku berusaha bahagia, aku ingin tersenyum melihat Kriss bahagia. Itu
semua yang aku inginkan. Tapi aku marah. Ya.. aku marah, aku muak dengan
keinginanku untuk melihatnya bahagia bersama orang lain..” mataku perih dan
panas. Namun, aku merasa sedikit tenang, karena Sehun mengelus pundaku lembut
“Apakah mereka
bercanda di depanku Sehun ssi? Berpelukan, berciuman, di depan mataku. Apakah
ini hanya lelucon? Cukup.. hentikan mereka Sehun . jebal.” Aku memandang Sehun
penuh harap, dan masih dalam keadaan mabuk.
“ tidak, aku tak bisa. Menghentikan mereka.”
“ wae? “ tanyaku
tersedu-sedu
“ aku tak bisa membiarkan Kriss yang kembali
padamu. Karena aku yang akan menjadi penggantinya. Biasakah aku menjadi
penawarmu YoungJae-ya?” Sehun berkata seraya meremas bahuku. Aku memandangnya,
ku lihat wajahnya bersinar di bawah sinar bulan yan temaram. Aku kemudian
menghapus sisa-sisa air mata. Dengan tangan yang kebas, aku menyentuh kedua
pipinya. Mengangkatnya perlahan, meletakanya tepat di depan wajahku. Ku
pandangi wajahnya lama, mata kami bertemu. Jika tidak dalam keadaan mabuk, aku
tak akan melakukan hal ini. namun, kini aku tak sadar. Suasana hatiku berubah
begitu cepat. Rasa kesal,marah dan emosi tiba-tiba sirna. Aku merasakan
kehangatan menjalari tubuhku. Aku tersenyum, dan Sehun membalasnya. Perlahan,
ku dekatkan wajahku ke wajahnya. Tinggal beberapa cm lagi, sebelum bibir kami
bertemu. Aku bisa menghitung bulu mata yang tertata rapi di pelupuk matanya. Wajah
kami semakin dekat. Sebenarnya, tak ada niat ku untuk menciumnya, aku hanya
ingin memandang wajahnya dari jarak yang sangat dekat. aku tersenyum, sebelum
hendak ku lepaskan kedua tanganku yang masih
menempel dipipinya. Kemudian aku memundurkan wajah dan melepaskan kedua
tanganku dari pipinya.Aku rasakan tangan sehun menyambar kedua pipiku dan
kembali mengangkatnya hingga kembali sejajar di depan wajahnya.
“ha?” aku
mendongak
Tanpa di aba-aba
Sehun segera memajukan wajahnya hingga bibir kami bertemu. Kontan, aku segera
memejamkan mata Sebelumnya, samar aku mendengar desahan
“ YoungJae.
Saranghae.” Sebelum aku hanyut dalam kesyahduan yang membungkam.
***
to be continue....
neuconscul_po-Wilmington Ashley Pate https://www.quebecautoson.com/profile/warronjalenechadmen/profile
ReplyDeleteroyterbytu
bueconVscorchi Marcus Steen Krita 5.1.0
ReplyDeleteJetBrains RubyMine 2022.2
VueScan
Website
sourcommpropvoi