Resensi Buku KOMUNIKASI POLITIK INDONESIA oleh DR. Asep Saeful Muhtadi, M.A.

Resensi Buku KOMUNIKASI POLITIK INDONESIA oleh DR. Asep Saeful Muhtadi, M.A.

Judul Buku :                KOMUNIKASI POLITIK INDONESIA
                                    Dinamika Islam Poltik Pasca-Orde Baru
Pengarang:                  DR. Asep Saeful Muhtadi, M.A.
Jumlah Halaman :        226 halaman
Tahun Terbit :              2008
Penerbit :                     PT. REMAJA ROSDAKARYA
 

Sejak berakhirnya kekuasaan Orde Baru 21 Mei 1998, hamir semua komponen bangsa memberikan perhatian yang serius pada perbaikan demokrasi yang darah kehidupannya telah tersumbat dalam tempo yang cukup lama (halaman 1) Mengacu pada buku ini, perbaikan tersebut dilakukan karena proses politik selama kurang lebih dua puluh ima tahun hampir tidak menunjukan suasana demokratis. Pada masa itu, Indonesia berada dalam lingkupan suasana otoriter yang membatasi ruang gerak masyarakat dalam berpolitik.
Situasi politik nasional yang berubah secara dramatis melatarbelakangi pemilihan waktu dengan memusatkan perhatian pada peristiwa sejak runtuhnya Orde Baru. Sepanjang kurun tersebut, Indonesia kembali menyaksikan sebuah pertumbuhan partai-partai politik sebagai saluran komunikasi yang amat progresif (halaman 15). Hal ini menunjukan peningkatan gairah politik dan semangat demokrasi oleh rakyat Indonesia.
Buku ini menyajikan informasi terutama yang berkaitan dengan masalah komunikasi politik serta fenomena keterlibatan kekuatan-kekuatan Islam di dalamnya. Penulis menjelaskan secara gamblang tentang  peran-peran politik yang dimainkan kekuatan Islam dalam suatu proses politik yang dilaluinya. Seacara sadar maupun tidak sadar, proses politik tersebut telah membawa kekuata Islam terlibat dalam ruang politik praktis.
            DR. Asep Saeful Muhtadi, M.A. membagi buku ini menjadi enam bab. Penulis secara sistematis dan runtut tentang relasi komunikasi, politik dan kekuatan Islam dalam setiap babnya. Mulai dari bab satu, dimana penulis memusatkan perhatian pada penjabaran masalah politik di Indonesia selama Orde Baru yang menjadi latar belakang penulis membuat buku ini. Penulis menyebutkan bahwa dinamika komunikasi politik merupakan tema pokok kajian buku ini yang selajutnya dipetakan dalam Model Transaksi Simultan (Simultaneous Transactions Model) dari Melvin L.DeFleur (1993:21-25). Dengan karakternya yang nonlinear, model ini menggambarkan sekurang-kurangnya tiga faktor yang berpengaruh dalam proses komunikasi (halaman 7)
            Buku ini akan menjelaskan negara dan kekuatan Islam politik di pihak lain yang membentuk relasi dinamis. Selain itu, penulis juga mengelaborasikan lebih jauh tentang dimensi komunikasi yang melatarbelakangi munculnya dinamika tersebut. Setelah membaca ini, diharapkan pembaca dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan hubungan antara Islam politik dengan negara.
            Beberapa masalah yang dicoba untuk diungkap oleh penulis adalah tentang kedudukan politik dalam kerangka Islam sehingga tingkah laku politik sering mengundang perubahan secara cepat dan bagaimana proses komunikasi politik yang diperankannya menyikapi kecederungan politik yang sedang berlangsung.
Saat membaca buku ini, pembaca dijejali berbagai masalah komunikasi politik serta keterlibatan kekuatan Islam dalam kancah politik Indonesia pasca Orde Baru.  Penulis mengajak kita  untuk membuka wawasan dan berfikir kritis dalam menyikapi masalah tersebut. Buku berjumlah 218 halaman ini memaparkan fakta mengenai ruang komunikasi politik yang disadari ataupun tidak disadari , telah menjadi watak kelembagaan sekaligus menjadi fasilitas sosialisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan sosial politik warga dan masyarakat pada umumnya.
            Buku ini dikhususkan untuk mahasiswa sebagai sarana memahami konsep dan praktik komunikasi politik di Indonesia. Penulis berharap melalui analisis komunikasi, studi ini dapat memberikan kontribusi ilmiah tentang berbagai komponen yang terlibat dalam proses dinamika politik yang diperankan oleh komunitas Muslim di Indonesia.
Secara keseluruhan, buku ini merupakan bacaan yang ideal untuk mengasah pola pikir mahasiswa sebagai kelompok kritis dan agen perubahan.

             
           
           
           


Comments

  1. setuju, sayangnya orang-orang indonesia kebanyak masih kurang ada kemauan dalam membaca,

    ReplyDelete
  2. Artikel yang bagus...Saya inging berbagi wawancara dengan Niccolo Machiavelli (imajiner) di http://stenote-berkata.blogspot.hk/2018/02/wawancara-dengan-niccolo.html

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts