FF KPOP Who You

Tittle : Who You
Author : Young Jae
Cast: Kriss, Young Jae, Sehun, Chanyeol , D.O,Eunji, Youngmin, Chanhee, Leehii
Genre: sad, Romance
Desclaimer : annyeonnghasey, Tao-tao blog kembali dengan epepnya. yah.. ff ini termasuk lanjutan dari That XX. tapi dalam beda jdul. maaf jika typo bertebaran dimana ;mana. harap maklum yak.oh ya ini lagi part satu. tunggu kelanjutanya yak. yang udah baca mohon, tingg
sc Google





                                                Who You
Baby, I love You
I say This but, i don’t feel good at all
I Want You, i need you, I sing, but i don’t know why i feel bad
WHO YOU?

Melupakan seseorang tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Apalagi jika kau pernah menjadi bagian hidup dari orang itu. Perpisahan tak sengaja. Bah.. memang tak sengaja. Tak ada niat sedikitpun untuk mengucapka kata terlarang itu. Entahlah... saat itu aku benar – benar dilingkupi emosi. Ah... andai aku dapat mengulangnya kembali. Tak peduli ia berselingkuh di belakangku, aku tak akan pernah mengucapkan kata perpisahan itu. Mungkin kalian bingung kenapa aku mau merendah seperti itu. Ya... hanya karena aku tak ingin kehilanganya.
“ Bisakah kau menyanyikan lagu itu sekali lagi chagi?” kata seorang yeoja berambut pirang kepada namja yang duduk di sebelahnya. Rupanya mereka sedang menikmati langit sore dengan saling bercengkerama. Menanggapi permintaan kekasihnya, si namja mengulang lagi yang tadi dinyanyikanya. Sembari menikmati alunan lagu yang dinyanyikan kekasihnya, yeoja itu menyadarkan kepalanya ke bahu kekasihnya dan mulai memejamkan mata.
Biasanya, aku akan tertawa melihat dua orang yang sedang memadu kasih. Namun, tidak untuk kali ini. Bagiku, hal yang mereka lakukan itu adalah hal yang sangat memuakan. Ingin rasanya aku menonjok serta mencabik – cabik wajah dua orang itu. Namun, aku sadar. Hal tersebut tak mungkin aku lakukan di tengah-tengah kerumunan seperti ini. Bisa-bisa aku diseret paksa ke kantor polisi, atas tuduhan penyerangan tanpa sebab.
“ Heya... kau melamun lagi.” Teriak seseorang di telingaku. Aku mendongak ku dapati seorang yeoja dengan wajah sumringah, berdiri di belakang punggungku. Tanpa dipersilakan, ia segera menyingkirkan tas dan mengenyakan dirinya di sampingku. Dasar, Eunji, tak pernah lelah ia membuat jantungku hampir lepas dari singgasananya.
“ Apa hanya itu, kerjaanmu eh? Mengejutkan orang ?” tanyaku dengan wajah cemberut.
“ kau kesal kan?” Tanyanya penuh selidik.
“ apa maksutmu?”
            “ itu.” Eunji menunjuk kedua pasangan yang telah aku ceritakan tadi. Ya.. memang kedua pasangan itulah yang membuatku kesal. Kriss dan Leehii. Bagaimana tidak, dengan santainya ia menonjolkan kemesraanya bersama Leehi di depan mataku. Setelah perpisahan yang disengaja itu, ternyata hubungan Kriss dan Leehi tetap berlanjut. Bahkan kini mereka terlihat semakin mesra. Hal itu sangat membuatku ingin loncat dari namsan tower.
“ sudahlah, apa kau akan tetap membuat luka itu terus menganga? Tak ada niat untuk menutupnya kah?”
“ mungkinkah aku menutup lubang ini? saat seharusnya si penawarnya malah menjadi sembilu?” ujarku sambil menunduk.
“ kau akan menemukan penutup atas luka itu. Yakinlah, tak hanya ada satu penawar di dunia ini.”
“ yah, kau benar.Namun, rasa ini tak pernah hilang. Kau tahu, bahkan semakin menjadi. Aku masih mencintainya. Aku membutuhkan dekapan hangatnya , aku merindukanya. Nomu nomu geuriwo.arro?”
“ arra. Kau akan menemukanya kembali, sentuhan itu, dekapan itu. Walau dalam orang yang berbeda.” Eunji tersenyum. Senyum seorang kawan, seakan meluruhkan bebanku. Aku sudah tak sanggup menahan air mata yang sudah berbesakan. Dan mereka tumpah. Mengalir anggun, membentuk kucuran ringan di sepanjang pipi ku. Namun, aku tertawa. Inilah air mata haru.
  kau , tahu rasanya kan?” tanyaku
            “ tentu, kau tak ingat perlakuan Youngmin terhadapku? Bahkan aku sampai menegak 5 botol soju dalam semalam. Aku tahu, semua memang menyakitkan. Kau bukan yeoja yang lemah. “
“ haha, baiklah. Gomawo.”
“ haha, gwenchana. ayo kita tendang mereka.” Kata Eunji bersemangat bola matanya menatap sinis Kriss dan Eunji yang sedang kini, berciuman.
“ bagaimana?”
“ ayolah.” Eunji lalu menarikku. Serta merta, ku menyambar tas dan pergi mengikuti Eunji. Kami berjalan perlahan, menuju tempat Kriss. Beberapa langkah, sebelum sampai, ia mengeluarkan parfum dari tasnya. Dan tiba-tiba saja ia berkata tak jelas.
“ Young Jae. Lihatlah, Chanhee bau saja memberiku parfum ini. ia bilang, kau dapat membuat namja jatuh hati hanya dengan sekali semprot.” Eunji berkata keras – keras, sembari mengedip-edipkan matanya ke arahku.
  benarkah? Baiklah, aku akan mencobanya. Siapa tahu, aku bisa membuat Sehun tertarik dan jatuh hati padaku.” Aku mulai mengikuti alur percakapanya. Walaupun ku belum tahu pasti, apa yang akan eunji lakukan dengan parfum itu. Bagaimana mungkin ia menendang Kriss dan Leehi dengan parfum. Anak itu benar- benar di laur dugaan.
Kelihatanya, Kriss dan Leehi merasa terusik dengan suara Eunji. Terbukti, dengan segera mereka melepaskan kedua bibir mereka yang sebelumnya saling bertautan. Dengan bunyi, clups keras, bibir mereka tak lagi menyatu. Uuh.. menjijikan. Mereka lalu memandang kami yang berjalan dengan santai. Bah.. santai bagaimana, aku ingin muntah rasanya saat itu.
Sampai di depan Kriss, Eunji mendadak berhenti. Aku mencoba mendorngnya, namun ia tak berkutik. Ia malah memberiku pandangan ikuti saja permainan ini,
“ cobalah.” Ia lalu bersiap menyemprotkan parfum itu ke tubuhku. Sebenarnya, alih- alih menyemprotkan parfum itu ke tubuhku, Eunji berniat mengarahkanya ke wajah Leehi. Namun, karena terkejut, sebelum parfum itu keluar dari wadahnya, aku telah menampar botol parfum itu. Sehingga, botol itu meluncur anggun ke pangkuan Leehi dan mengalirkan cairan wangi itu dari wadahnya. Aku terkesiap. Malu rasanya, bagaimana mungkin aku melakukan hal sebodoh itu di depan Kriss. Pasti ia akan semakin membenciku.
Aku melihat wajah Leehi merah padam. Sebelum ia sempat melontarkan sumpah serapahnya, Kriss segera menariknya pergi. Jadi, ia hanya sempat memelototiku. Sejenak Leehi terlihat ingin membantah, namun ia malah mengikuti Kriss dan meninggalkan aku yang mematung.
“ apa ini yang kau maksud menendang?” aku bertanya, sembari menatap Eunji.
  kau marah?” aku melihat raut takut di wajah Eunji.
“ entah.” Aku menjawab demikian karena aku benar – benar tidak tahu apa yang kurasakan saat ini. marah, mungkin. Malu, jelas.
“paling tidak, kita berhasil mengerjainya. Ya kan?” tanya Eunji hati-hati.
“ mungkin. Tapi...”
“ anggap saja parfum tadi adalah kemarahanmu, dan kau berhasil menumpahkanya tepat di depan mereka.” Eunji mencoba menghiburku.
“ kau benar. ayo pergi,” lalu kami berjalan meninggalkan sisa- sisa genagan cairan yang menyemburkan bau wangi itu.
                                                            ***
Congratulations, you already are meeting someone new
I hope it works out
If you happy, that’s all i want
But i keep getting angry
Baby, WHO YOU?

            Menjelang malam minggu, aku, kyungsoo, sehun, Chanyeol dan Eunji akan berkumpul. Biasanya kami akan menghabiskan semalam dengan membahas topik- topik tak penting di temani berbotol- botol soju. Namun, tak disangka, Chanyeol mengundang Leehi dalam pertemuan kali ini.
            mwo? Neo micheoseo? Bagaimana kau mengundang Leehi. Aigoo.” aku banting gelas berisi soju yang baru saja ku teguk.
            “ mian, aku hanya ingin mengundangnya saja.”
            “ sudahlah Young Jae, kau tinggal abaikan saja mereka.” Kata Sehun. Ia menatapku prihatin. Hey.. hentikan, aku tak mau dipandangi begitu. Apakah mereka pikir aku semenyedihkan ini tanpa Kriss? Jika Kriss bahagia, aku pun mencoba untuk tersenyum.
            “ lihat mereka datang.” Teriak Kyungsoo. Ia menunjuk dua orang  yang datang bersisihan. Tangan Kriss menyibak tenda kedai soju. Di sebelahnya, tentu saja Leehii, dengan wajah kumbangnya, ia tersenyum dan berdadah ke arah kami. Segera aku mengalihkan diri dengan menuang soju ke gelas Sehun. Aku mendongak ke arah Sehun. Ia bahkan tak membalas lambaian tangan Leehii. Ia malah memandang tanganku yang menuangkan soju ke gelasnya sambil menyilangkan tangan.
            Dengan bunyi keriut kecil. Kriss dan Leehii duduk.  Aku menoleh, dan ku dapati Kriss duduk di sebelahku.
“ Annyeong.” Kataku tergagap.
Kriss diam. Ia malah menuangkan soju ke gelas Leehi.  Okelah, jika itu yang kau suka. Berbahagialah sayang. Kataku dalam hati. Aku tersenyum.
            “ konbe.” Kami bersama-sama bersulang sebelum menegak soju yang membuat tenggorokan ini terbakar. Dan yang lebih membuatku mendidih adalah, saat Leehi tiba tiba mengalungkan tanganya ke leher Kriss dan mulai mengecup bibir Kriss. Lalu Kriss melayangkan pandangan sekilas padaku, sebelum membalas kecupan di bibir Leehii.
            Melihat adegan itu, tanganku gemetar. Aku bisa merasakan telingaku berdenging. Tanpa sengaja, aku menyampar gelas di sebelahku, sehingga isinya tumpah.
“ mi..mian.” aku mencoba tersenyum. Tiba-tiba , hp ku berdering. Menandakan ada satu pesan di akun Kakaotalkku.
            Kau baik-baik saja?
Aku mendongak, melihat orang yang mengirimiku pesan tersebut. Sehun. Ia memandangku penuh tanda tanya.
Iya, sangat baik
Aku lalu melempar senyuman ke arah Sehun.
                                                            ***
Kepalaku berat sekali. Aku mencoba bangun. Pandanganku nanar. Rupanya mereka sama telernya denganku. Aku melihat Kriss dan Leehi tidur dengan wajah saling bertatapan. Di seberang meja, Eunji dan Kyungsoo menyandarkan diri di bangku. Aku curiga, mereka berpegangan tangan di bawah. Chanyeol, oh, aku ingat, dia pamit pulang tadi.
            Dan hanya satu orang yang masih telihat waras di tengah – tengah suasana ini. Sehun, dengan santai ia mengotak-atik hpnya. Ia lalu memandangku.
            “ Annyeong.” Aku kembali menegak satu gelas soju dan membantingya dengan kasar, sehingga menimbulkan dentingan keras. Aku tersenyum tak jelas kepada Sehun. Ku rasa, aku mabuk berat malam ini. mungkin karena emosi. Tak ayal Eunji sanggup menghabiskan lima botol soju dalam semalam. Eunji salah,aku bukan yeoja yang kuat. Buktinya, aku pun melampiaskan amarahku dengan soju, dan menjelma menjadi orang gila dadakan. Sekali lagi, aku menegak soju, bahkan kali ini langsung dari botolnya. Rasa puas menjalari tubuhku.
            “ sekya.” Aku mendesis lirih seraya menatap Leehii. Lalu aku tertawa. Puas. Saat aku akan kembali meletakan kepalaku, ada tangan yang menarikku. Aku menurut dan mengikuti orang itu. Ia lalu mendudukan ku di bangku dekat kedai. Dan ia berjongkok di depanku.
              Kau sakit kan? Aku tahu, kau terluka. Tapi aku juga tahu bahwa kau kuat”
aku tahu, itu suara Sehun. Bukan berarti saat mabuk, aku tak dapat mengenali suara teman.
            “ haha. Wae? Apa peduliku. Kriss sudah bahagia. Aku juga harus bahagia. “ aku menjawab asal lalu menunduk lunglai.
Sehun mengusap kepalaku dan menyibakan rambut di keningku. “ kau marah. Aku tahu. Sulit bagimu untuk melupakanya.”
“ haha. Kau tahu apa Sehun-ssi?” Mendadak aku merasakan kemarahan menjalari tubuhku. “ ya, aku memang marah, aku muak dengan semuanya. Bahkan aku muak denganmu saat ini. kau menganggapku wanita lemah heh?” aku mendorong pundak Sehun.
“ tidak. Kau kuat. Bahkan seharusnya kau lempar saja tadi botol soju ke arah mereka. Tapi kau tak melakukanya. Karena kau kuat.” Ia memandangku dalam-dalam.
Aku menangis, angin sepoi-sepoi menyentil leherku, membuat bergidik.
“ tidak, kau salah. Aku berusaha bahagia, aku ingin tersenyum melihat Kriss bahagia. Itu semua yang aku inginkan. Tapi aku marah. Ya.. aku marah, aku muak dengan keinginanku untuk melihatnya bahagia bersama orang lain..” mataku perih dan panas. Namun, aku merasa sedikit tenang, karena Sehun mengelus pundaku lembut
“Apakah mereka bercanda di depanku Sehun ssi? Berpelukan, berciuman, di depan mataku. Apakah ini hanya lelucon? Cukup.. hentikan mereka Sehun . jebal.” Aku memandang Sehun penuh harap, dan masih dalam keadaan mabuk.
  tidak, aku tak bisa. Menghentikan mereka.”
“ wae? “ tanyaku tersedu-sedu
  aku tak bisa membiarkan Kriss yang kembali padamu. Karena aku yang akan menjadi penggantinya. Biasakah aku menjadi penawarmu YoungJae-ya?” Sehun berkata seraya meremas bahuku. Aku memandangnya, ku lihat wajahnya bersinar di bawah sinar bulan yan temaram. Aku kemudian menghapus sisa-sisa air mata. Dengan tangan yang kebas, aku menyentuh kedua pipinya. Mengangkatnya perlahan, meletakanya tepat di depan wajahku. Ku pandangi wajahnya lama, mata kami bertemu. Jika tidak dalam keadaan mabuk, aku tak akan melakukan hal ini. namun, kini aku tak sadar. Suasana hatiku berubah begitu cepat. Rasa kesal,marah dan emosi tiba-tiba sirna. Aku merasakan kehangatan menjalari tubuhku. Aku tersenyum, dan Sehun membalasnya. Perlahan, ku dekatkan wajahku ke wajahnya. Tinggal beberapa cm lagi, sebelum bibir kami bertemu. Aku bisa menghitung bulu mata yang tertata rapi di pelupuk matanya. Wajah kami semakin dekat. Sebenarnya, tak ada niat ku untuk menciumnya, aku hanya ingin memandang wajahnya dari jarak yang sangat dekat. aku tersenyum, sebelum hendak ku lepaskan kedua tanganku yang masih  menempel dipipinya. Kemudian aku memundurkan wajah dan melepaskan kedua tanganku dari pipinya.Aku rasakan tangan sehun menyambar kedua pipiku dan kembali mengangkatnya hingga kembali sejajar di depan wajahnya.
“ha?” aku mendongak
Tanpa di aba-aba Sehun segera memajukan wajahnya hingga bibir kami bertemu. Kontan, aku segera memejamkan mata Sebelumnya, samar aku mendengar desahan
“ YoungJae. Saranghae.” Sebelum aku hanyut dalam kesyahduan yang membungkam.

                                                                        ***

                                                Who You
Baby, I love You
I say This but, i don’t feel good at all
I Want You, i need you, I sing, but i don’t know why i feel bad
WHO YOU?

Melupakan seseorang tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Apalagi jika kau pernah menjadi bagian hidup dari orang itu. Perpisahan tak sengaja. Bah.. memang tak sengaja. Tak ada niat sedikitpun untuk mengucapka kata terlarang itu. Entahlah... saat itu aku benar – benar dilingkupi emosi. Ah... andai aku dapat mengulangnya kembali. Tak peduli ia berselingkuh di belakangku, aku tak akan pernah mengucapkan kata perpisahan itu. Mungkin kalian bingung kenapa aku mau merendah seperti itu. Ya... hanya karena aku tak ingin kehilanganya.
“ Bisakah kau menyanyikan lagu itu sekali lagi chagi?” kata seorang yeoja berambut pirang kepada namja yang duduk di sebelahnya. Rupanya mereka sedang menikmati langit sore dengan saling bercengkerama. Menanggapi permintaan kekasihnya, si namja mengulang lagi yang tadi dinyanyikanya. Sembari menikmati alunan lagu yang dinyanyikan kekasihnya, yeoja itu menyadarkan kepalanya ke bahu kekasihnya dan mulai memejamkan mata.
Biasanya, aku akan tertawa melihat dua orang yang sedang memadu kasih. Namun, tidak untuk kali ini. Bagiku, hal yang mereka lakukan itu adalah hal yang sangat memuakan. Ingin rasanya aku menonjok serta mencabik – cabik wajah dua orang itu. Namun, aku sadar. Hal tersebut tak mungkin aku lakukan di tengah-tengah kerumunan seperti ini. Bisa-bisa aku diseret paksa ke kantor polisi, atas tuduhan penyerangan tanpa sebab.
“ Heya... kau melamun lagi.” Teriak seseorang di telingaku. Aku mendongak ku dapati seorang yeoja dengan wajah sumringah, berdiri di belakang punggungku. Tanpa dipersilakan, ia segera menyingkirkan tas dan mengenyakan dirinya di sampingku. Dasar, Eunji, tak pernah lelah ia membuat jantungku hampir lepas dari singgasananya.
“ Apa hanya itu, kerjaanmu eh? Mengejutkan orang ?” tanyaku dengan wajah cemberut.
“ kau kesal kan?” Tanyanya penuh selidik.
“ apa maksutmu?”
            “ itu.” Eunji menunjuk kedua pasangan yang telah aku ceritakan tadi. Ya.. memang kedua pasangan itulah yang membuatku kesal. Kriss dan Leehii. Bagaimana tidak, dengan santainya ia menonjolkan kemesraanya bersama Leehi di depan mataku. Setelah perpisahan yang disengaja itu, ternyata hubungan Kriss dan Leehi tetap berlanjut. Bahkan kini mereka terlihat semakin mesra. Hal itu sangat membuatku ingin loncat dari namsan tower.
“ sudahlah, apa kau akan tetap membuat luka itu terus menganga? Tak ada niat untuk menutupnya kah?”
“ mungkinkah aku menutup lubang ini? saat seharusnya si penawarnya malah menjadi sembilu?” ujarku sambil menunduk.
“ kau akan menemukan penutup atas luka itu. Yakinlah, tak hanya ada satu penawar di dunia ini.”
“ yah, kau benar.Namun, rasa ini tak pernah hilang. Kau tahu, bahkan semakin menjadi. Aku masih mencintainya. Aku membutuhkan dekapan hangatnya , aku merindukanya. Nomu nomu geuriwo.arro?”
“ arra. Kau akan menemukanya kembali, sentuhan itu, dekapan itu. Walau dalam orang yang berbeda.” Eunji tersenyum. Senyum seorang kawan, seakan meluruhkan bebanku. Aku sudah tak sanggup menahan air mata yang sudah berbesakan. Dan mereka tumpah. Mengalir anggun, membentuk kucuran ringan di sepanjang pipi ku. Namun, aku tertawa. Inilah air mata haru.
  kau , tahu rasanya kan?” tanyaku
            “ tentu, kau tak ingat perlakuan Youngmin terhadapku? Bahkan aku sampai menegak 5 botol soju dalam semalam. Aku tahu, semua memang menyakitkan. Kau bukan yeoja yang lemah. “
“ haha, baiklah. Gomawo.”
“ haha, gwenchana. ayo kita tendang mereka.” Kata Eunji bersemangat bola matanya menatap sinis Kriss dan Eunji yang sedang kini, berciuman.
“ bagaimana?”
“ ayolah.” Eunji lalu menarikku. Serta merta, ku menyambar tas dan pergi mengikuti Eunji. Kami berjalan perlahan, menuju tempat Kriss. Beberapa langkah, sebelum sampai, ia mengeluarkan parfum dari tasnya. Dan tiba-tiba saja ia berkata tak jelas.
“ Young Jae. Lihatlah, Chanhee bau saja memberiku parfum ini. ia bilang, kau dapat membuat namja jatuh hati hanya dengan sekali semprot.” Eunji berkata keras – keras, sembari mengedip-edipkan matanya ke arahku.
  benarkah? Baiklah, aku akan mencobanya. Siapa tahu, aku bisa membuat Sehun tertarik dan jatuh hati padaku.” Aku mulai mengikuti alur percakapanya. Walaupun ku belum tahu pasti, apa yang akan eunji lakukan dengan parfum itu. Bagaimana mungkin ia menendang Kriss dan Leehi dengan parfum. Anak itu benar- benar di laur dugaan.
Kelihatanya, Kriss dan Leehi merasa terusik dengan suara Eunji. Terbukti, dengan segera mereka melepaskan kedua bibir mereka yang sebelumnya saling bertautan. Dengan bunyi, clups keras, bibir mereka tak lagi menyatu. Uuh.. menjijikan. Mereka lalu memandang kami yang berjalan dengan santai. Bah.. santai bagaimana, aku ingin muntah rasanya saat itu.
Sampai di depan Kriss, Eunji mendadak berhenti. Aku mencoba mendorngnya, namun ia tak berkutik. Ia malah memberiku pandangan ikuti saja permainan ini,
“ cobalah.” Ia lalu bersiap menyemprotkan parfum itu ke tubuhku. Sebenarnya, alih- alih menyemprotkan parfum itu ke tubuhku, Eunji berniat mengarahkanya ke wajah Leehi. Namun, karena terkejut, sebelum parfum itu keluar dari wadahnya, aku telah menampar botol parfum itu. Sehingga, botol itu meluncur anggun ke pangkuan Leehi dan mengalirkan cairan wangi itu dari wadahnya. Aku terkesiap. Malu rasanya, bagaimana mungkin aku melakukan hal sebodoh itu di depan Kriss. Pasti ia akan semakin membenciku.
Aku melihat wajah Leehi merah padam. Sebelum ia sempat melontarkan sumpah serapahnya, Kriss segera menariknya pergi. Jadi, ia hanya sempat memelototiku. Sejenak Leehi terlihat ingin membantah, namun ia malah mengikuti Kriss dan meninggalkan aku yang mematung.
“ apa ini yang kau maksud menendang?” aku bertanya, sembari menatap Eunji.
  kau marah?” aku melihat raut takut di wajah Eunji.
“ entah.” Aku menjawab demikian karena aku benar – benar tidak tahu apa yang kurasakan saat ini. marah, mungkin. Malu, jelas.
“paling tidak, kita berhasil mengerjainya. Ya kan?” tanya Eunji hati-hati.
“ mungkin. Tapi...”
“ anggap saja parfum tadi adalah kemarahanmu, dan kau berhasil menumpahkanya tepat di depan mereka.” Eunji mencoba menghiburku.
“ kau benar. ayo pergi,” lalu kami berjalan meninggalkan sisa- sisa genagan cairan yang menyemburkan bau wangi itu.
                                                            ***
Congratulations, you already are meeting someone new
I hope it works out
If you happy, that’s all i want
But i keep getting angry
Baby, WHO YOU?

            Menjelang malam minggu, aku, kyungsoo, sehun, Chanyeol dan Eunji akan berkumpul. Biasanya kami akan menghabiskan semalam dengan membahas topik- topik tak penting di temani berbotol- botol soju. Namun, tak disangka, Chanyeol mengundang Leehi dalam pertemuan kali ini.
            mwo? Neo micheoseo? Bagaimana kau mengundang Leehi. Aigoo.” aku banting gelas berisi soju yang baru saja ku teguk.
            “ mian, aku hanya ingin mengundangnya saja.”
            “ sudahlah Young Jae, kau tinggal abaikan saja mereka.” Kata Sehun. Ia menatapku prihatin. Hey.. hentikan, aku tak mau dipandangi begitu. Apakah mereka pikir aku semenyedihkan ini tanpa Kriss? Jika Kriss bahagia, aku pun mencoba untuk tersenyum.
            “ lihat mereka datang.” Teriak Kyungsoo. Ia menunjuk dua orang  yang datang bersisihan. Tangan Kriss menyibak tenda kedai soju. Di sebelahnya, tentu saja Leehii, dengan wajah kumbangnya, ia tersenyum dan berdadah ke arah kami. Segera aku mengalihkan diri dengan menuang soju ke gelas Sehun. Aku mendongak ke arah Sehun. Ia bahkan tak membalas lambaian tangan Leehii. Ia malah memandang tanganku yang menuangkan soju ke gelasnya sambil menyilangkan tangan.
            Dengan bunyi keriut kecil. Kriss dan Leehii duduk.  Aku menoleh, dan ku dapati Kriss duduk di sebelahku.
“ Annyeong.” Kataku tergagap.
Kriss diam. Ia malah menuangkan soju ke gelas Leehi.  Okelah, jika itu yang kau suka. Berbahagialah sayang. Kataku dalam hati. Aku tersenyum.
            “ konbe.” Kami bersama-sama bersulang sebelum menegak soju yang membuat tenggorokan ini terbakar. Dan yang lebih membuatku mendidih adalah, saat Leehi tiba tiba mengalungkan tanganya ke leher Kriss dan mulai mengecup bibir Kriss. Lalu Kriss melayangkan pandangan sekilas padaku, sebelum membalas kecupan di bibir Leehii.
            Melihat adegan itu, tanganku gemetar. Aku bisa merasakan telingaku berdenging. Tanpa sengaja, aku menyampar gelas di sebelahku, sehingga isinya tumpah.
“ mi..mian.” aku mencoba tersenyum. Tiba-tiba , hp ku berdering. Menandakan ada satu pesan di akun Kakaotalkku.
            Kau baik-baik saja?
Aku mendongak, melihat orang yang mengirimiku pesan tersebut. Sehun. Ia memandangku penuh tanda tanya.
Iya, sangat baik
Aku lalu melempar senyuman ke arah Sehun.
                                                            ***
Kepalaku berat sekali. Aku mencoba bangun. Pandanganku nanar. Rupanya mereka sama telernya denganku. Aku melihat Kriss dan Leehi tidur dengan wajah saling bertatapan. Di seberang meja, Eunji dan Kyungsoo menyandarkan diri di bangku. Aku curiga, mereka berpegangan tangan di bawah. Chanyeol, oh, aku ingat, dia pamit pulang tadi.
            Dan hanya satu orang yang masih telihat waras di tengah – tengah suasana ini. Sehun, dengan santai ia mengotak-atik hpnya. Ia lalu memandangku.
            “ Annyeong.” Aku kembali menegak satu gelas soju dan membantingya dengan kasar, sehingga menimbulkan dentingan keras. Aku tersenyum tak jelas kepada Sehun. Ku rasa, aku mabuk berat malam ini. mungkin karena emosi. Tak ayal Eunji sanggup menghabiskan lima botol soju dalam semalam. Eunji salah,aku bukan yeoja yang kuat. Buktinya, aku pun melampiaskan amarahku dengan soju, dan menjelma menjadi orang gila dadakan. Sekali lagi, aku menegak soju, bahkan kali ini langsung dari botolnya. Rasa puas menjalari tubuhku.
            “ sekya.” Aku mendesis lirih seraya menatap Leehii. Lalu aku tertawa. Puas. Saat aku akan kembali meletakan kepalaku, ada tangan yang menarikku. Aku menurut dan mengikuti orang itu. Ia lalu mendudukan ku di bangku dekat kedai. Dan ia berjongkok di depanku.
              Kau sakit kan? Aku tahu, kau terluka. Tapi aku juga tahu bahwa kau kuat”
aku tahu, itu suara Sehun. Bukan berarti saat mabuk, aku tak dapat mengenali suara teman.
            “ haha. Wae? Apa peduliku. Kriss sudah bahagia. Aku juga harus bahagia. “ aku menjawab asal lalu menunduk lunglai.
Sehun mengusap kepalaku dan menyibakan rambut di keningku. “ kau marah. Aku tahu. Sulit bagimu untuk melupakanya.”
“ haha. Kau tahu apa Sehun-ssi?” Mendadak aku merasakan kemarahan menjalari tubuhku. “ ya, aku memang marah, aku muak dengan semuanya. Bahkan aku muak denganmu saat ini. kau menganggapku wanita lemah heh?” aku mendorong pundak Sehun.
“ tidak. Kau kuat. Bahkan seharusnya kau lempar saja tadi botol soju ke arah mereka. Tapi kau tak melakukanya. Karena kau kuat.” Ia memandangku dalam-dalam.
Aku menangis, angin sepoi-sepoi menyentil leherku, membuat bergidik.
“ tidak, kau salah. Aku berusaha bahagia, aku ingin tersenyum melihat Kriss bahagia. Itu semua yang aku inginkan. Tapi aku marah. Ya.. aku marah, aku muak dengan keinginanku untuk melihatnya bahagia bersama orang lain..” mataku perih dan panas. Namun, aku merasa sedikit tenang, karena Sehun mengelus pundaku lembut
“Apakah mereka bercanda di depanku Sehun ssi? Berpelukan, berciuman, di depan mataku. Apakah ini hanya lelucon? Cukup.. hentikan mereka Sehun . jebal.” Aku memandang Sehun penuh harap, dan masih dalam keadaan mabuk.
  tidak, aku tak bisa. Menghentikan mereka.”
“ wae? “ tanyaku tersedu-sedu
  aku tak bisa membiarkan Kriss yang kembali padamu. Karena aku yang akan menjadi penggantinya. Biasakah aku menjadi penawarmu YoungJae-ya?” Sehun berkata seraya meremas bahuku. Aku memandangnya, ku lihat wajahnya bersinar di bawah sinar bulan yan temaram. Aku kemudian menghapus sisa-sisa air mata. Dengan tangan yang kebas, aku menyentuh kedua pipinya. Mengangkatnya perlahan, meletakanya tepat di depan wajahku. Ku pandangi wajahnya lama, mata kami bertemu. Jika tidak dalam keadaan mabuk, aku tak akan melakukan hal ini. namun, kini aku tak sadar. Suasana hatiku berubah begitu cepat. Rasa kesal,marah dan emosi tiba-tiba sirna. Aku merasakan kehangatan menjalari tubuhku. Aku tersenyum, dan Sehun membalasnya. Perlahan, ku dekatkan wajahku ke wajahnya. Tinggal beberapa cm lagi, sebelum bibir kami bertemu. Aku bisa menghitung bulu mata yang tertata rapi di pelupuk matanya. Wajah kami semakin dekat. Sebenarnya, tak ada niat ku untuk menciumnya, aku hanya ingin memandang wajahnya dari jarak yang sangat dekat. aku tersenyum, sebelum hendak ku lepaskan kedua tanganku yang masih  menempel dipipinya. Kemudian aku memundurkan wajah dan melepaskan kedua tanganku dari pipinya.Aku rasakan tangan sehun menyambar kedua pipiku dan kembali mengangkatnya hingga kembali sejajar di depan wajahnya.
“ha?” aku mendongak
Tanpa di aba-aba Sehun segera memajukan wajahnya hingga bibir kami bertemu. Kontan, aku segera memejamkan mata Sebelumnya, samar aku mendengar desahan
“ YoungJae. Saranghae.” Sebelum aku hanyut dalam kesyahduan yang membungkam.

                                                                        ***

to be continue....

Comments

Post a Comment

Popular Posts